Pendamping Desa di Tiga Daerah Diskusi Pengembangan Desa Berbasis Digital

0
1804

Pendamping Ahli Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Kabupaten Bondowoso, Lumajang, dan Situbondo, melakukan kunjungan ke kantor TIMES Indonesia, di Malang.

Dalam kunjungan tersebut banyak hal yang didiskusikan. Terutama soal inovasi dan kreativitas yang harus dilakukan desa di era digital dan serba online. Terutama soal ekonomi desa berbasis digital.

Kunjungan dan diskusi terbatas dengan tim redaksi TIMES Indonesia, di Malang (26/8/2017) itu bertujuan untuk lebih menguatkan kembali sinergi antara pegiat desa dan pegiat media.

Dalam diskusi tersebut, Pemimpin Redaksi TIMES Indonesia, Yatimul Ainun menyampaikan, bahwa sinergi desa, pegiat desa, dengan media sangat urgen untuk melakukan sinergi.

“Dengan adanya dana desa sudah mulai lebih banyak bermunculan kegiatan-kegiatan pembangunan yang inovatif dan berkualitas. Inovasi itu perlu dipublikasikan agar bisa menjadi inspirasi bagi desa yang lainnya. Di sinilah peran urgen media,” ungkapnya.

Sinergi itu, menurut Ainun, bukan berdasarkan duit semata, melain pada cita-cita bersama bagaimana membangun Indonesia dari pinggiran yang namanya desa supaya tujuan pengembangan desa di banyak sektor sukses.

“Terima kasih kepada teman-teman pendamping desa yang telah berkunjung ke kantor TIMES Indonesia untuk diskusi soal pengembangan ekonomi desa yang berbasis online. Ini langkah luar biasa bagi pendamping yang menggandeng media untuk publikasi potensi desa,” katanya.

Ungkapan Ainun selaku pelaku media disambut baik oleh para Pendamping Ahli P3MD Bondowoso, Lumajang, dan Situbondo.

Hal itu disampaikan Andiono Putra, Pendamping Ahli P3MD Bondowoso. Menurutnya, menjadi pendamping desa memang tidak mudah, karena juga harus mengubah mindset, sementara pendamping tidak dibekali kewenangan.

“Kita pendamping desa ini memang banyak tupoksi, tidak punya wewenang, sehingga tugas kita hanya mendorong, merekayasa sistem pembangunan desa untuk bisa saling menyebarkan ‘virus -virus’ kebaikan pada pemerintahan desa. Ide itu harus melalui media,” kata Andiono bersemangat.

Sementara, menurut Fathor Rahman, PA Pelayanan Sosial Dasar P3MD Bondowoso, bahwa gagasan sinergitas desa dan media ini gayung bersambut dengan Program Inovasi Desa Kemendesa.

“Ini sangat membantu dalam manajemen pengetahuan inovasi desa agar pengetahuan yang terpendam menjadi tertuang,” ungkap PA yang akrab dipanggil Paonk ini.

Para PA P3MD tiga kabupaten ini diantaranya, Hadi Suprayitno, Johantono (Situbondo), Andiono Putra, Fathor Rahman (Bondowoso), dan Supriadi (Lumajang). Pihaknya sudah membangun komitmen bersama untuk memperkuat sinergi pegiat desa dengan pegiat media. (*)

 

Sumber :  https://www.timesindonesia.co.id/read/155173/20170826/171210/pendamping-desa-di-tiga-daerah-diskusi-pengembangan-desa-berbasis-digital/#!-_-

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here