Dana desa tahun 2019 direncanakan meningkat dari Rp.60 Triliun menjadi Rp.73-80 Triliun. Sebelumnya dana desa tahun 2015 sebesar Rp.20 Triliun, tahun 2016 Rp.46,9 Triliun, tahun 2017 Rp.60 Triliun, dan Tahun 2018 Rp.60 Triliun.
Hal tersebut disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo saat melaksanakan dialog bersama para kepala desa dan pendamping desa di Balai Desa Gegesik Lor, Kecamatan Gegesik, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (30/5).
“Tahun depan insyaallah dana desa akan naik mulai dari Rp73-80 Triliun. Tapi syaratnya dana desanya harus terserap semua,” ujarnya.
Ia mengingatkan, bahwa dana desa saat ini harus dilaksanakan secara padat karya tanpa menggunakan kontraktor. Hal tersebut bertujuan agar dana desa sepenuhnya mengendap di desa, serta memberikan pekerjaan dengan 30 persen dari total pembangunan dana desa digunakan untuk upah pekerja.
“Mulai tahun ini semua dana desa wajib dilakukan swakelola, tidak boleh lagi menggunakan kontraktor berapapun besarnya,” ujarnya.
Di sisi lain ia juga menyarankan setiap desa memiliki proyektor untuk bisa digunakan dalam berbagai pelatihan. Selain itu ia juga mengatakan bahwa desa yang telah memiliki proyektor, dapat didaftarkan untuk menerima bantuan parabola dalam rangka menonton piala dunia serentak di desa.
“Piala dunia tahun ini bertepatan dengan liburan mudik lebaran. Dengan adanya proyektor nanti kita kasih parabola supaya isa nonton bareng piala dunia. Ibu-ibu bisa jualan makanan dan souvenir sehingga triliunan rupiah bisa beredar di desa dan menambah pemasukan masyarakat desa,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Plt Bupati Cirebon menyambut baik kegiatan jelajah desa ramadan kementerian desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi. Karena dalam pertemuan tersebut, pemerintah kabupaten hingga desa dapat bertemu dan berdiskusi langsung dengan pemerintah pusat dalam rangka memajukan kabupaten Cirebon.
“Karena pemerintah Cirebon tidakakan isa berdiriswndiri tanpa bimbingan dari pemerintah pusat,” ujarnya.
Terkait penyaluran dana desa di kabupaten Cirebon lanjutnya, telah diturunkan tahap pertama sebesar 20 persen dan berjalan dengan lancar. “Untuk tahap kedua sedang proses. Pemerintah Cirebon akan terus memberikan dampingan kepada para kepala desa agar dana desa digunakan dengan tepat,” ujarnya.
Sebelumnya Menteri Eko bersama rombongan melakukan dialog dengan para kepala desa dan pendamping desa di Desa Kawunghilir, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Di Desa Kawunghilir Menteri Eko meresmikan pasar murah yang menjual paket sembako Rp100 ribu dengan harga Rp50ribu. Sekaligus, ia juga memberikan bantuan masing-masing Rp50 juta kepada 15 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), bantuan embung, dan bantuan desa wisata.
Rangkaian kegiatan tersebut adalah bagian dari jelajah desa ramadan (Jeder) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Dalam perjalanan tersebut rombongan yang dipimpin langsung oleh Menteri Eko ini akan mengunjungi beberapa desa di Kabupaten Majalengka, Cirebon, Kuningan, Kudus, dan Demak.
Sumber: http://kemendesa.go.id/view/detil/2435/dana-desa-2019-direncanakan-naik-hingga-rp80-triliun