Tujuan utama adanya program Padat Karya Tunai (PKT) di desa adalah untuk pengentasan kemiskinan dan pengalihan status desa dari tertinggal menjadi berkembang/mandiri. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, Dr. Boediarso Teguh Widodo pada Workshop Regional dengan pokok pembahasan Percepatan penyaluran Dana Desa 2018 untuk mendukung PKT dan penanganan Stunting di Desa, Rabu (18/4).
Workshop yang diadakan disebuah hotel tepat di tengah kota Surabaya itu juga dihadiri oleh Deputi Bidang perberdayaan masyarakat, desa & kawasan, Kemenko PMK, Sonny Harry B. Hamadi dan turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemendes PDTT, Taufik Madjid.
Dalam kesempatan tersebut Boediarso menegaskan untuk segera mencairkan tahap 1 dan 2. Harus mempercepat RKUD-RKD jangan menunggu revisi APBDES selesai agar pelaksanaan PKT dapat dikerjakan. “Jika akhir Juni tahap 1 dan 2 tidak tersalurkan maka akan hangus”, tegas Boediarso.
Paparan dilanjutkan oleh Sonny, “Bagaimana bisa melakukan PKT jika belum disalurkan Dana Desanya”, ungkapnya. Lanjut Sonny sasaran PKT diantaranya adalah:
1. Penganggur
2. Setengah Penganggur. Kerja kurang 5 jam/hari, seperti petani yang menunggu masa panen.
3. Penduduk Miskin
4. Penduduk yang punya Balita Stunting
Mengenai desa-desa yang risau akan tidak terpenuhi dilakukannya PKT, Sonny memberikan jalan keluar. “Jika di desa tersebut tidak memenuhi syarat untuk dilakukan PKT, maka desa melakukan musdes dan memberikan catatan mengapa desa tersebut tidak bisa melakukan PKT”, jelasnya.
Sementara itu Taufik Madjid meminta semua desa untuk wajib melaksanakan PKT. “PKT dilaksanakan disemua desa. Hanya saja pada 100 dan 1000 desa tersebut merupakan focusing pilot project terutama yang ada stunting”, terangnya.
“Bisa sambil jalan merevisi apbdes 2018 maka perlu mempercepat salur tahap 1 dan 2”, pintanya selanjutnya. Diakhir paparan kepada semua peserta workshop, Taufik Madjid meminta semua pihak membantu dalam mempercepat proses pencairan Dana Desa terutama untuk tahap 1 dan 2.
