JAKARTA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan, sudah saatnya desa menjadi penyumbang kontribusi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jika sekarang pertumbuhan ekonomi negara masih di kisaran 5 persen, maka ke depan, bisa mencapai 6-7 persen per tahun. Caranya, desa mesti mengambil peran dan memberi kontribusi.
“Sudah saatnya desa mengambil peran itu (mendorong pertumbuhan ekonomi). Desa-desa kita sudah banyak berstatus berkembang, maju, dan mandiri. Saat ini, jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal terus menurun,” kata Menteri Eko dalam kegiatan sosialisasi dan buka puasa bersama, Kamis (23/5/2019), di Hotel Bidakara Jakarta.
Perlu saudara-saudara ketahui, ujar Eko, Indonesia saat ini sudah berada di peringkat 15 dunia dari sisi pertumbuhan ekonomi. Dan untuk kawasan Asia Tenggara, negara ini yang memiliki prospek ekonomi yang baik. Dan pada 2045 nanti, kekuatan ekonomi Indonesia diproyeksikan menempati peringkat 5 dunia.
“Salah satu kuncinya ada di desa. Negara kita yang begitu luas ini harus kita kelola dan manfaatkan dengan sebaik mungkin potensi SDA dan SDM-nya,”tutur Menteri Desa.
Olehnya karena itu, sebagai tulang punggung Kemendesa, Menteri Eko meminta Ditjen PPMD agar bisa mempertahankan pencapaian dan kinerjanya yang sekarang. Profesionalitas dan kekompakan harus senantiasa dijaga. Jangan ada yang melanggar etika, disiplin dan sumpah jabatannya.
“Ini harapan besar saya, semoga menjadi perhatian kita semua,” tandas Menteri Eko yang pada 21 Mei lalu merayakan ulang tahun ke 54.
Dalam kesempatan itu Menteri Eko menambahkan, bahwa pengelolaan dan pemanfaatan Dana Desa untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, telah mendapat perhatian dari beberapa negara di dunia. Dan Indonesia, telah direncanakan akan menjadi tujuan kunjungan negara-negara tersebut, untuk melihat dari dekat cara Indonesia mengelola hingga memanfaatkan Dana Desa.
“Februari 2019 lalu saya kunjungan kerja ke Roma, Italia. Saya banyak mendapat apresiasi dari negara-negara sahabat. Mereka sudah menyatakan akan berkunjung ke Indonesia terkait Dana Desa,”kata Eko disambut tepuk tangan peserta sosialisasi dan seluruh pegawai PPMD.
Tahun 2019 ini, merupakan tahun kelima penyaluran Dana Desa. Jumlahnya terus meningkat. Dari awalnya hanya Rp 20 Triliun, kini tembus menjadi Rp 70 Triliun. Bukan hal gampang mengelola dana ini.
Serapan Dana Desa yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan Tahun 2018 kemarin mencapai 98 persen lebih.
“Di awal-awal turunnya Dana Desa, banyak pihak pesimistis bahwa Kemendesa tak mampu memenej pengelolaan Dana Desa. Namun sekarang, kita telah buktikan kalau kita mampu dan bisa,” ungkap Menteri Desa.
Sementara itu, Dirjen PPMD Taufik Madjid tak bisa menyembunyikan rasa senang dan bangga. Taufik berkali-kali menyampaikan terima kasih kepada Menteri Desa yang mengapresiasi kinerja Ditjen PPMD dan jajarannya.
“Terima kasih Pak Menteri. Kami akan terus menjaga api semangat yang bapak nyalakan kepada kami. Seperti pesan Pak Menteri, kami harus menunjukan kelas dalam bekerja. Bukan semabarangan dan asal bekerja,” kata Dirjen.
Kepada jajarannya, Taufik mengajak untuk tidak cepat berpuas diri. Terus mengupgrade pengetahuan dan keterampilan demi mendukung tugas dan fungsi yang diemban.
“Ayo teman-teman, kita harus terus membangun Indonesia dari desa,” seru Taufik mengajak pegawai Ditjen PPMD.
Untuk diketahui, sosialisasi yang diadakan Ditjen PPMD tersebut membahas tentang pengetahuan, wawasan, dan kedisiplinan pegawai. Dalam sosialisasi tersebut juga dibahas tugas dan beban kerja yang diemban Ditjen tersebut.
Memasuki puncak acara sosialisasi, dilakukan penandatanganan pakta integritas komitmen reformasi birokrasi antara Dirjen PPMD Taufik Madjid dengan 5 Direktur di lingkungan Ditjen PPMD. Penandatanganan pakta integritas disaksikan langsung oleh Menteri Desa Eko Putro Sandjojo. (kung/cm)