Peningkatan kapasitas aparatur desa dalam bidang pembangunan kawasan dan sosialisasi pembentukan BUMDes, Selasa 31/10 di Aula Kecamatan Sukorejo. Peningkatan Kapasitas dan Sosialisasi ini diikuti oleh 74 orang peserta dan dihadiri oleh DPMD Kabupaten Pasuruan, Tomy dan Triwidarti Kusuma. Camat Sukorejo, Diano Vela Very, S. Sos, M.Si membuka kegiatan ini secara langsung. Terlihat juga Kasi Pemerintahan Kecamatan Sukorejo, Istibsyaroh beserta PD dan PLD Kecamatan Sukorejo, Widyo Pranoto, Daimil Ihsan, M. Ismail dan Mustain.
Materi BUMDes disampaikan langsung oleh Koordinator PA P3MD Kabupaten Pasuruan, Muflikhuddin dan narasumber BUMDes “Sukses Makmur” desa Wonosari kecamatan Tutur, Ali Muda serta Kepala Desa Wonosari, Bambang Irawan.
“Perspektif pembangunan desa sudah harus bergeser dari pembangunan infrastruktur ke pembangunan kawasan dan peningkatan ekonomi desa melalui BUMDes, hal ini harus segera dilakukan demi peningkatan ekonomi masyarakat desa. Yang mana, orientasi pembangunan kawasan bisa dimulai dari kerjasama antar desa melalui government to government (G to G) atau bisnis to bisnis (B to B), desa harus memberanikan diri untuk memulai hal ini. Karena dalam proses pembangunan kawasan, kerjasama antar BUMDes juga harus dimulai bagi desa yang sudah punya BUMDes yang kemudian dapat bekerjasama dengan BUMDes lain. BUMADes adalah pengejawantahan ekonomi desa yang berskala besar dan tentunya berorientasi pada satu titik yaitu peningkatan ekonomi desa,” papar Muflikhuddin kepada peserta forum pada sesi sosialisasi BUMDes.
Peningkatan kapasitas aparatur desa dan sosialisasi BUMDes ini dilaksanakan dengan harapan mampu meningkatkan tata kelola desa, perencanaa desa dan kawasan, inisiasi pembentukan BUMDes dengan optimalisasi potensi desa. Serta sinkronisasi dengan program matoanisasi oleh kecamatan sebagai identitas khas kecamatan Sukorejo.
Program yang sudah berjalan yaitu penghijauan dengan penanaman sejuta pohon matoa melalui anggaran APBDes 2016/2017 serta CSR dari perusahaan yang ada di kecamatan Sukorejo, kemudian mengangkat potensi melalui batik matoa, olahan sari buah matoa juga dilaksanakan guna memberdayakan UKM yang ada di kecamatan Sukorejo.
Perencanaan serta sinkronisasi program pembangunan kawasan yang ada di kecamatan Sukorejo dan pendirian BUMDes diharapkan mampu menjadi salah satu pemberdayaan potensi ekonomi lokal desa.
Kontributor : Widyo Pranoto, Pendamping Desa Kecamatan Sukorejo