Kementerian Desa (Kemendesa) tahun ini memprioritaskan empat program inovasi desa secara nasional 2017 yang pelaksanaannya menggunakan Dana Desa (DD).
Empat program prioritas tersebut berupa Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Produk Unggulan Desa, Embung Desa dan Sarana Olahraga Desa.
Upaya pengenalan program itu, Pendamping Inovasi Desa (PID) Provinsi Jawa Timur melakukan safari ke Kabupaten Sumenep.
TA Madya Pengembangan Kapasitas Program Inovasi Desa Provinsi Jawa Timur Miftahul Munir mengatakan, di Sumenep ada tiga kecamatan yang menjadi sasaran, meliputi Saronggi, Bluto dan Gili Genting.
“Ini sebenarnya program baru di Kementerian Desa yang akan dilakukan percepatan diseluruh daerah di Indonesia. Di Sumenep mika akan safari ke Kecamatan Bluto, Saronggi dan Gili Genting,” kata Miftahul Munir saat ditemui wartawan di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Sumenep, Selasa (12/9/2017).
Menurutnya, program itu sangat penting karena selama ini pemanfaatan DD hanya tertuju pada pembangunan infrastruktur, salah satunya jalan desa. Padahal juga bisa digunakan dalam pemberdayaan sesuai kebutuhan desa.
“Program prioritas tahun 2017 dari Kementerian Desa ada empat. Nah program itu ditargetkan bisa terlaksana di desa-desa seluruh Indonesia. Contohnya seperti embung desa kalau desa itu siap, Dana Desa bisa digunakan untuk itu. Sehingga desa tidak kekurangan referensi,” paparnya.
Pria asal Kabupaten Sumenep ini mengaku, hasil monitoring pada setiap daerah di Jawa Timur nantinya akan diambil setiap program inovasi unggulan lain.
“Program inovasi desa ini nantinya bisa direplika lagi oleh desa lain. Tentunya yang sesuai dengan kebutuhan desa,” terang Miftahul Munir.
Kedepan program di desa itu bisa saling diamplikasikan dengan wilayah lain, dengan harapan saling mendapatkan manfaat.
Sebagai pelaksana di bawah, kedepan akan dilakukan secara menyeluruh oleh tenaga ahli di Kabupaten.
“Nanti TA Kabupaten yang akan menfasilitasi agar terlaksananya Program Inovasi Desa tersebut. Target awal kita tentu program ini bisa tersosialisasi dengan baik. Karena ini program baru mungkin desa banyak tidak tahu,” pungkasnya.