Direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) M. Fachri, atas nama Dirjen PPMD mengatakan, Dana Desa yang telah diterima oleh Desa selama 4 (Empat) Tahun ini talah mampu menekan angka kemiskinan di desa sekitar 9,41 % sesuai rilis terbaru dari BPS. Oleh karena itu, pihaknya berharap agar para kepala desa layak diberikan reward atas keberhasilan yang telah diraih selama ini.
“Bagi desa yg bisa menurunkan angka kemiskinan di desa maka layak diberikan reword antara lain melalui Program Inovasi Desa. Sebab, program ini dinilai strategis untuk memacu peningkatan sumber daya manusia yang lebih kreatif dan produktif”, kata Fachri.
Demikian rilis yang disampaikan ke Media dalam rangka kegiatan Bursa Inovasi Desa di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Bombana, Kamis (18/07/ 2019).
Direktur mencontohkan, lapangan Sakti Lodaya di Tasikmalaya yang mampu menggerakkan dan menghadirkan kekuatan ekonomi bagi Desa. Masyarakat di sekitar lapangan tersebut terbukti melaksanakan aktivitas ekonomi mereka, seperti berjualan dan parkir yang dikelola oleh Bumdes.
Fachri berharap agar tahun depan sudah terbangun sistem pengelolaan dan pertukaran pengetahuan dan inovasi secara digital sehingga mudah di akses oleh pelaku pembangunan di desa, mulai dari pendokumentasian pengetahuan dan inovasi desa (capturing), penyebaran dan pertukaran pengetahuan hingga replikasi aspek inovasinya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Mayarakat Desa, Sulawesi Tenggara Tasman mengakui, dengan anggaran sebesar 12,2 M yg masuk ke Sulawesi Tenggara untuk kegiatan Inovasi Desa tersebut ternyata mampu menciptakan kompetisi positif dan kreatif dalam pengelolaan penggunaan Dana Desa. Bursa inovasi Desa diharapkan menjadi wahana pembelajaran bagi semua pihak sehingga lebih mampu meningkatkan kreatifitas dan inovasi di tengah masyarakat.
Turut hadir dalam agenda tersebut perwakilan Kemenko PMK, Rudi, perwakilan dari World bank Bambang Soetono, Bupati Bombana H. Tafdil, perwakilan dari Konsultan Nasional P3MD dan PID. Adapun pesera yang hadir terdiri dari 8 Kecamatan dan 40 Desa untuk cluster II dan Tim Pelaksana Inovasi Desa Kecamatan Rumbia, Rarowatu, Mataleo, Rarowatu Utara, Rumbia Tengah, Kep Masaloka Raya, Lantari Jaya dan Matausu.
(Rilis)